INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA BALINGASAL KECAMATAN PADURESO KABUPATEN KEBUMEN

GERAKAN PEDULI STUNTING (GPS)

GERAKAN PEDULI STUNTING (GPS)

POSYANDU | Pandemi, dampak, dan cara melawan COVID-19 mendominasi hampir seluruh pemberitaan media elektronik, media cetak, dan media sosial. Namun pada sisi lain ada realita penting lain, yang tak boleh dikesampingkan yaitu kepedulian akan lahirnya bayi-bayi generasi baru di Indonesia. Setiap detiknya ada Bunda yang hamil maupun melahirkan, sehingga dibutuhkan edukasi dan solusi tentang dalam mendampingi bumil dan busui khususnya menghadapi masa pandemi ini.

Melalui UPTD Puskesmas Padureso bersama Bidan Desa dan Kader Posyandu, ingin merangkul bumil dan busui khususnya di masa pandemi dengan melaksanakan Gerakan Peduli Stunting yang dilaksanakan pada 26 Oktober 2021 di Balai Desa Balingasal dengan narasumber Ibu Mufi dan Ibu Yuli dari Puskesmas Padureso.

Pada awal sesinya nara sumber menjelaskan tentang Gerakan Peduli Stunting serta makanan yang dikonsumsi Bumil dan Busui, yang jelas porsinya lebih banyak dari biasanya.khususnya dalam mencegah stunting dalam 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) anak.

Ketika Bunda hamil 0-9 bulan, harus mengingatkan betapa pentingnya nutrisi yang dimakan atau diminum bumil karena Bunda juga makan dan minum untuk janin dalam perutnya. Selanjutnya adalah pada saat Bunda melahirkan, perlu mengingatkan agar Bunda melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) pada momen sejam pertama kelahiran atau the first golden hour. Mendampingi Bunda ketika bayi berusia 0-11 bulan, perlu mengingatkan Bunda agar memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif hingga bayi berusia 12-24 bulan (Baduta), dan mengingatkan betapa pentingnya nutrisi untuk anak. Edukasi ini sangat perlu dipahami oleh para Bunda karena memang sangat penting untuk memperbaiki keadaan generasi di masa depan.

Ia juga mengimbau agar Bunda yang berencana memiliki anak, sedang hamil, atau baru melahirkan agar memprioritaskan pemberian ASI Eksklusif yaitu Bunda memberikan hanya ASI saja sampai usia 6 bulan, memberikan ASI dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) setelah Anak berusia 6 bulan dan meneruskan hingga anak berusia 2 tahun.

Sedangkan untuk mengatasi permasalahan ASI yang tidak lancar, menyarankan beberapa poin yang dapat busui lakukan, antara lain.

  • Tingkatkan frekuensi menyusui,
  • Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui,
  • Rutin memompa ASI agar produksi lebih banyak,
  • Perhatikan perlekatan bayi selama menyusui (latch on),
  • Menyusui dari kedua sisi payudara,
  • Usahakan kebutuhan zat gizi tercukupi dengan baik,
  • Makan makanan untuk meningkatkan produksi ASI,
  • Melakukan pijat payudara untuk memperlancar produksi ASI,
  • Minum susu pelancar ASI, dan
  • Minum jamu pelancar ASI.

Menyusui suatu proses alami, yang dilakukan oleh para Bunda sejak zaman dahulu. Para Bunda tentunya perlu melakukan beberapa upaya-upaya untuk meningkatkan produksi ASI, dengan mengonsumsi sayuran yang bersifat laktagogue seperti daun katuk, daun bangun-bangun, daun bayam merah, dan jenis sayuran lainnya.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

2.604 Pegawai Honorer di Kebumen Bakal Segera dapat THR
Gelar Rakor Ekuinda, Kebutuhan Bahan Pokok di Kebumen Terpantau Aman
Kali Pertama, Bupati Kebumen Sahur Bersama Warga di Dusun Terpencil
Bupati Kebumen Serahkan 101 Sertifikat Tanah ke Warga Desa Poncowarno
Bupati Kebumen Tepis Anggapan Sempor dan Gombong Tidak Disentuh Pembangunan

Arsip POSYANDU

Data Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2