REAKTOR CACING UNTUK INOVASI PROSES PEMBUATAN PUPUK KOMPOS
Reaktor Cacing (RC) adalah salah satu inovasi keren yang bisa di implementasi oleh Desa dalam menanggulangi masalah sampah. Sering sekali kita melihat inovasi dalam bentuk digital atau robot yang kini berkembang pesat di sekitar kita. Mulai dari munculnya mobil listrik, robot antonomous yang bisa berjalan dan melakukan kerja secara otomatis.
Pekerjaan pertanian saat ini pun juga mulai menggunakan robot dalam bentuk mobil otomatis atau pesawat tanpa awak (drone/UAV) untuk menyebarkan pupuk atau sekedar melakukan pemetaan wilayah pertanian. Namun siapa sangka, ketika teknologi berkembang begitu cepat, masih ada beberapa inovasi yang dapat dibuat dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana seperti apa yang disebut oleh pak Puji Heru Sulistiyono sebagai Reaktor Cacing.
Inovasi Reaktor Cacing
Reaktor Cacing adalah nama yang diberikan untuk wadah budidaya cacing tanah sistem vertikulturatau. Salah satu inovasi sederhana yang digunakan oleh pak Puji untuk membuat pupuk kompos organik di desa Ukui, Kecamatan Ukui, Kabupaten Palalawan, Riau. Pelatihan pembuatan reaktor ini difasilitasi oleh Manajemen Pertamina EP Asset 1 Lirik Indragiri Hulu, Riau. Kegiatan ini dilakukan pak Puji bersama dengan Kelompok Tani Berkat Usaha Dusun Ampel Gading, Kelurahan Ukui sebagai salah satu kegiatan yang dapat dimaksimalkan untuk pemberdayaan masyarakat.
Hak Kekayaan Intelektual PATEN
RC adalah sebuah wadah budidaya cacing tanah yang mempunyai keterbaruan (nobelity) sehingga berhak diberikannya Hak Kekayaan Intelektual PATEN oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Wadah budidaya cacing tanah (reaktor cacing) ini dikembangkan berdasarkan pendekatan ilmu fisika, karena bapak Puji sebelumnya pernah menuntut ilmu di Fakultas MIPA Fisika UGM. Pendekatan ilmu fisika dalam pengembangan reaktor meliputi hal-hal sebagai berikut.
Sertifikat Paten dari Inovasi Reaktor Cacing
Memperluas permukaan kearah vertikal, dari sistem konvensional yang hanya mempunyai permukaan horizontal pada media budidayanya.
Gaya adesi kohesi, dimanfaatkan pada media budidaya cacing tanah yang dimanfaatkan atau dipadatkan (konvensional harus diaduk-aduk diunggar-unggar (Jawa) agar ada udara di dalam media). Dengan adanya gaya adesi kohesi maka media budidaya cacing yang sudah mampat dan padat tidak akan berubah bentuk saat media budidaya cacing tanah bergerak turun kebagian bawah reaktor.
Momen kelembaman dimanfaatkan juga dalam reaktor, yaitu benda (media budidaya) tidak akan berubah bentuk pada saat bergerak dari atas ke bawah, yaitu dari selimut reaktor hingga ke jendela reaktor .
Memproses Sampah Organik
Selain sebagai wadah budidaya cacing tanah, manfaat reaktor cacing juga untuk memproses sampah organik sejenis sampah rumah tangga menjadi kompos. Perbedaan dengan komposter (konvensional) dengan reaktor adalah sebagai berikut.
- Komposter prosesnya fermentasi, reaktor proses penguraian sampah organiknya dilakukan oleh makroorganisma dengan dimakannya sampah organik di dalam reaktor cacing.
- Komposter menghasilkan gas fermentasi berbau khas (busuk), dari reaktor cacing bisa memunculkan aroma wangi melati.
- Komposter hanya menghasilkan kompos, reaktor cacing hasilkan kompos dan berbagai makroorganisma sumber protein untuk pakan unggas (ayam).
Beberapa kegiatan yang dilakukan di desa dalam pelatihan reaktor antara lain sebagai berikut:
- Pengetahuan dasar budidaya cacing tanah
- Pengetahuan budidaya cacing tanah sistem vertikultur
- Pembuatan reaktor berbahan baku bambu.
- Proses Penggunaan Reaktor Cacing
Harapan pengembangan Inovasi Reaktor Cacing
Pak Puji juga berharap agar inovasi reaktor ini dapat di adobsi dan diterapkan diseluruh wilayah di indonesia sebagai salah satu alternatif dalam pembuatan pupuk kompos organik.
Selain itu, untuk memaksimalkan potensi reaktor dan menjadikan inovasi ini sebagai salah satu ilmu yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat, Pak Puji dan tim mulai membenahi Showroom Reaktor atau tempat yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi sekaligun menjadi tempat untuk mengedukasi masyarakat atau mitra yang ingin belajar.
Facebook https://www.facebook.com/pujiheru.sulistiyono