MENGAIS RUPIAH DARI BURUNG MURAI BATU



MENGAIS RUPIAH DARI BURUNG MURAI BATU
BERITA DESA | Memelihara burung berkicau atau burung hias merupakan salah satu kegemaran masyarakat Indonesia. Banyak jenis burung yang dipelihara karena kemerduan suaranya dan keindahan warna bulunya. Burung berkicau juga mampu menghasilkan suara yang indah, sehingga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat. Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) termasuk sebagai burung yang digemari dan bernilai ekonomis tinggi. Jika hal ini dikelola dengan baik, maka bisa mendatangkan keuntungkan secara ekonomis, meningkatkan pendapatan masyarakat, bahkan sangat prospektif sebagai ajang bisnis.
Ternak burung berkicau Murai Batu kini menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan. Selain permintaan pasar yang terus meningkat, harga jual burung jenis ini lumayan mahal. Sebab itulah beternak murai batu bisa menjadi usaha yang potensial. Salah seorang wirausahawan yang melihat peluang bisnis Burung Murai Batu ini adalah Wartono (36), warga Desa Balingasal, Padureso, Kebumen. Wartono mengawali kisah sukses beternak Burung Murai Batu sejak tahun 2016. Bermula karena terkena PHK, Wartono akhirnya kembali ke kampung halaman untuk mencoba pulang bisnis Burung Murai Batu. Bermodalkan uang 5 juta untuk membeli Burung Murai Batu 3 ekor dengan harga 3 juta rupiah. Kemudian sisa modal digunakan untuk pembuatan sangkar dan stok pakannya.
Menjalani kehidupan menuju tangga kesuksesan memang tidak mudah. Terkadang banyak halang rintang yang menghadang, menjadi batu sandungan untuk mencapai tujuan. Setelah satu tahun usahanya berjalan masih kembang kempis dan hampir putus asa karena keterbatasan ilmu dan modal. Hingga Wartono menjual sepeda motornya untuk tambahan modal. Tetapi, hal tersebut tidak membuatnya putus asa. Justru dari berbagai kegagalan dan kerugian itu, menjadi pengalaman dirinya untuk menjadi peternak Burung Murai Batu yang sukses.
Wartono mulai serius menekuni usahanya, kini telah menemukan kesuksesanya dengan beternak Burung Murai Batu. Saat ini sudah mempunyai induk sekitar 25 ekor siap produksi. Tiap harinya Wartono bisa menjual 2-3 ekor Burung Murai Batu. Harga betina berkisar 750 ribu hingga 1 juta rupiah, sedangkan jantan berkisar 1,5 juta hingga 2 juta rupiah. Target pemasarannya sampai ke luar kota diantaranya Karawang, Purwakarta, Bekasi, Cikarang, Jakarta, dan Tangerang untuk wilayah barat. Kemudian wilayah timur sampai Tulang Agung dan Blitar.
Berkat ketekunannya kini Wartono sampai bisa membuka lowongan pekerjaan untuk para pemuda Balingasal dengan cara membudidayakan pakan Burung Murai Batu yaitu jangkrik. Jadi para pemuda berwisausaha dengan ternak jangkrik untuk kebutuhan pakan Burung Murai Batu sehari hari. Tidak tanggung-tanggung harga jangkrik/kg dibeli dengan harga 35-40 ribu rupiah. Dari hasil usahanya Wartono mendapatkan pemasukan bersih mencapai 12 juta perbulan sampai saat ini Wartono mempunyai 2 mobil dan 3 motor dan ingin mengembangkan usahanya lagi untuk membesarkan ternak Burung Murai Batu.