KUNJUNGAN STUDY BANDING DARI KARANG TARUNA DHARMA MANUNGGAL DESA LAJER KECAMATAN AMBAL

BERITA DESA | Bertempat di Balai Desa Balingasal, Karang Taruna “Taruna Jaya” Desa Balingasal menerima kunjungan silaturahmi sekaligus studi banding dari Karang Taruna Dharma Manunggal Desa Lajer. Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Desa Balingasal Udhi Purnomo sekaligus mewakili MPKT (Majelis Pertimbangan Karang Taruna), Nurkomah mewakili unsur BPD Desa Balingasal, Pengurus dan Perwakilan Koordinator Wilayah Karang Taruna “Taruna Jaya” Desa Balingasal.

Udhi Purnomo menyampaikan, selamat datang di Desa Balingasal, desa yang terletak diujung selatan Kecamatan Padureso dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Prembun. Juga menyampaikan apresiasi kepada Karang Taruna Desa Lajer yang berkenan hadir untuk saling menimba ilmu tentang kepemudaan. “Perlu diketahui oleh teman-teman dari Lajer bawasannya beberapa pencapaian prestasi dari Pemerintah Desa Balingasal merupakan hasil kerja keras bersama semua elemen masyarakat, termasuk didalamnya peran dari Karang Taruna”. Tentu ini merupakan harmonisasi yang baik, dimana pemuda dibeli ruang lebih untuk ikut menentukan arah kebijakan pembangunan Pemerintah Desa Balingasal. Karang Taruna tiap tahunnya juga kami alokasikan anggaran untuk pemberdayaan dibidang olahraga, juga alokasi anggaran lain untuk kegiatan festival ataupun kejuaraan olahraga, dan melalui jalur aspirasi. “Alhamdullillah segala pencapaian di tahun ini diantaranya, 12 besar lomba desa dan mendapat hadiah berupa mobil operasional, Juara 1 Lomba Satposkamling tingkat Polres Kebumen, dan Juara II Pemeringkatan Website Keterbukaan Informasi Publik Desa”.

Sodik selaku Koordinator Karang Taruna Dharma Manunggal Desa Lajer menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan mereka, untuk belajar baik dengan Karang Taruna dan Pemerintah Desa Balingasal. “Kami sering menyimak website Desa Balingasal, dimana disitu begitu banyak informasi pelayanan dan artikel-artikel yang menarik”. Tentu kami ingin memahami juga tentang pengelolaan website nya, sehingga pembelajaran ini nanti bisa kami terapkan di Desa Lajer. “Begitu juga nanti kami minta ada sesi tanya-jawab sehingga teman-teman dari Karang Taruna kami bisa memahami tentang dunia kepemudaan, fungsi dan peranya bagi Pemerintah Desa dan masyarakatnya, juga pemberdayaan leberlanjutan”.

Nugroho Andhi selaku Ketua Karang Taruna Desa Balingasal memaparkan, bawasannya kunci dari koordinasi adalah komunikasi yang dibangun disetiap lini. Artinya komunikasi pengurus tidak hanya dengan sesama anggota Karang Taruna, tetapi juga dengan Pemerintah Desa, BPD, dan masyarakat umum. “Di proker kita termasuk didalamnya adalah Karang Taruna berperan sebagai penyambung infomasi Pemerintah Desa kepada masyarakat”. Memang Pemeritah Desa sudah sangat terbuka baik infomasi yang terpampang di web site, atau WA Group dan Facebook, tetapi ada beberapa kalangan masyarakat yang tidak memegang HP android, sehingga informasi itupun tidak bisa cepat tersampaikan kepada mereka, nah disitulah peran Karang Taruna berjalan. Di setiap wilayah/pedukuhan kami juga sangat terbantu oleh adanya koordinator wilayah, sehingga proker kita juga bisa efektif diterima samapai tingkat akar rumput. Kemudian sinergitas kami bangun juga dibidang pemberdayaan olahraga dan kebudayaan, khususnya pada fasilitasi prasarana alat olahraga dan kesenian budaya, baik dari alokasi dana desa maupun jalur lain seperti jalur aspirasi dan pihak ke 3. Akselerasi tentang Pendidikan non formal juga kami kembangkan dengan temen-temen KKN UGM yang lalu melalui pelatihan literasi digital. Juga pada waktu pandemic kami memberikan les gratis bagi anak kelas I – VI SD dan memfasilitasi perpustakaan desa agar anak-anak selama masa pandemi tidak begitu tertinggal pembelajaranya. Kemudian tentang kemandirian usaha, kami support dan turut menumbuhkembangkan usaha-usaha mikro yang berkelanjutan. Seperti ternak jangkrik, dan cacing juga budidaya perikanan.

Beberapa pertanyaan dari pihak Karang Taruna Desa Lajer:

1. Kiat-kiat untuk menyikapi kurangnya SDM pengurus.
2. Cara awal untuk menjalankan program.
3. Kiat menggaet pihak ke 3.
4. Adakah pertemuan rutin.
5. Tata cara penganggaran.
6. Peran karang taruna dalam sistem informasi desa (SID).

Jawaban dari pertanyaan pihak Karang taruna Desa Lajer:

1. Secara khusus  tidak ada, tentang kepengurusan yang tambal-sulam dikarenakan masa kerja kita tinggal 2th, maka kita mencoba memberdayakan SDM yang ada, dengan menempatkan Pelaksana Tugas (Plt.) dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti kapasitas, keahlian, dan efektifitas.
2. Pertama dengan diskusi santai pengurus maupun anggota Karang Taruna, kemudian di matangkan dalam rapat besar dengan sudah menyiapkan, rincian anggaran dan tenaga yang dibutuhkan. Kemudian disampaikan kepada pemangku kepentingan seperti Pemerintah Desa dan BPD.
3. Kita maksimalkan web site desa, otomatis banyak yang bisa mengakses. Seperti kerja sama dengan Djarum 76 berawal dari informasi di web site desa, mereka menghubungi admin dan langsung menyalurkan informasi kepada Karang Taruna.
4. Secara formal tidak ada, justru kita sering berdiskusi melalui “tongkrongan santai” ataupun  dilatihan karawitan, voli, dsb. Karena anggota-anggota tersebut anggotanya juga sama pengurus maupun anggota Karang Taruna juga.
5. Penganggaran dimulai dengan memasukan kegiatan dalam RKP Desa, lalu pada saat pelaksanaan tahun anggaran kami diminta untuk merinci kebutuhan beserta RAB nya. Pada saat anggaran tersebut turun, kami yang membelanjakan sesuai kebutuhan dan kwalitas barang yang dibutuhkan, lalu menyetor bukti transaksi sebagai kebutuhan laporan desa.
6. Secara SK yang ditunjuk adalah Ketua Karang Taruna, tetapi untuk kebutuhan artikel semua elemen masyarakat termasuk didalamnya Karang Taruna baik pengurus maupun anggota diperkenankan untuk berpartisipasi dengan cara menghubungi admin web site desa yaitu Sekretaris Desa. Di tangan admin nanti proses penyaringan dilaksanakan untuk menentukan layak tidaknya  artikel tersebut tayang.