TEMPALANGAN DI ACARA NISFU SYA'BAN

BERITA DESA | Nisfu Sya’ban adalah pertengahan atau tengah-tengah bulan sya’ban tahun hijriah, bulan diwajibkannya berpuasa dan berzakat pada tahun kedua hijriah, bulan mengelilingi kiblat, bulan dimana Allah membuka pintu ijabah-Nya untuk Rosulluloh. Bulan Sya’ban ialah salah satu bulan mulia dalam Islam. Bulan ke-8 Hijriah yang memiliki banyak keutamaan, anjuran beribadah dan berbuat baik di dalam bulan tersebut. Tuntunan tersebut bersumber dari Hadis Nabi Muhammad SAW, praktek sahabat dan dijalankan oleh para ulama sejak masa klasik hingga sekarang. Nisfu Sya'ban ialah kata majemuk yang terambil dari kata bahasa Arab, Nisfu dan Sya’ban. Kata Nisfu berasal dari kata nashafa, yanshifu, nashfan yang berarti mencapai tengah-tengah atau setengah. Sedangkan Sya’ban berarti Bulan Sya’ban, atau bulan ke-8 tahun Hijriah.

Selasa (07/03/2023) di Musholla dan Masjid Desa Balingasal mengadakan sholat Nisfu Sya’ban, saat terdengar suara azan Maghrib, warga masyarakat Dusun Bleber berbondong-bondong untuk melaksanakan sholat  maghrib berjamaah di Musholla Nurul Iman, namun pada malam kali ini terlihat istimewa dikarenakan selain sholat magrib berjamaah juga ada sholat Nisfu Sya’ban, sekitar 100 jamaah yang terdiri dari bapak, ibu dan anak anak untuk menunaikan sholat fardlu Maghrib, setelah sholat Maghrib selesai imam Musholla Nurul Iman (Mbah Kyai Komarudin) mengisi atau memberi arahan kepada semua jama'ah, yang pertama bahwa sholat nifsu sya'ban harus dilaksanakan ketika di bulan Ruwah sudah memasuki tanggal setengah bulan Jawa, kita berharap dengan sholat ini kita semua diberi kesehatan, murah rezeki dan umur panjang. Simbah Kyai juga menuntun cara niat sholat Mutlak (Nisfu Sya’ban), selain itu kita juga dianjurkan untuk sholat Lailatul Sya’ban yang dikerjakan tengah malam. Sholat Nisfu Sya’ban  dimulai sekitar pukul 18.40 WIB yang menjadi Imam sholat ialah Simbah Kyai Komarudin, sholat Mutlak Nisfu Sya’ban dikerjakan hanya dua raka’at, setelah sholat Nisfu Sya’ban selesai, semua jamaah secara bersama-sama membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali, dalam pembacaan Surat Yasin dipimpin oleh Ustad Nadirin, kemudian diakhiri dengan doa Nisfu Sya’ban. Dilanjutkan sholat Sunat Tasbih dan Sholat Hajat. Dalam kegiatan Nisfu Sya’ban di wilayah kami juga mengadakan sodakohan atau makanan yang setelah acara selesai bisa langsung dimakan bersama-sama atau bisa dibawa pulang, sholat Nisfu Sya’ban selesai sekitar pukul 20.00 WIB. Di Desa Balingasal biasanya masyarakat mengumpulkan sodakohan dalam wujud tempelangan (nasi dan lauk yang dibungkus dengan daun pisang), sodakohannya dikumpulkan di rumah Simbah Kyai Komarudin dan setiap warga biasanya membawa tiga tempelangan.

Tempelangan termasuk suatu adat budaya atau tradisi kebiasaan yang dilakukan secara turun-menurun oleh warga masyarakat Balingasal. Selain itu, tradisi juga berperan sebagai media untuk memperlancar perkembangan pribadi anggota masyarakat yang telah ada sejak dulu, Sholat Nisfu Sya’ban dan tempelangan sampai saat ini masih dilestarikan dan diteruskan oleh masyarakat Desa Balingasal

Semoga dengan diadakannya sholat Nisfu Sya’ban dengan membawa tempelangan, silaturahmi semua warga tetap berjalan, menambah tingkat keimanan kita semua. Islam sangatlah damai dan penuh dengan kebersamaan, dan sebagai masyarakat yang beriman kita dituntut untuk menghargai pejuang syiar Islam termasuk melalui Nisfu Sya’ban, sebagai generasi penerus kita juga harus pandai dalam memilih dan memilah untuk generasi Islam yang millenial.

DITULIS OLEH GOLTRIYANTO