INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA BALINGASAL KECAMATAN PADURESO KABUPATEN KEBUMEN

GOMBRANG MENJELANG BULAN SUCI RAMADHAN

GOMBRANG MENJELANG BULAN SUCI RAMADHAN

BERITA DESA | Dewasa ini, kegiatan gotong-royong mulai jarang dijumpai khususnya di daerah perkotaan karena kemajuan teknologi yang membuat masyarakatnya hidup dalam kehidupan modern, sedangkan di daerah pedesaan gotong-royong masih bisa dijumpai walaupun tergerus dengan kemajuan zaman dan teknologi sikap semacam itu masih dilestarikan sampai sekarang.

Di daerah pedesaan gotong royong dapat ditemukan pada acara kebudayaan tertentu misal tradisi di desa. Tradisi inilah yang menjadi salah satu faktor terjaganya sikap gotong-royong dalam masyarakat pedesaan. Sikap gotong-royong tersebut yang membuat masyarakat pedesaan menawarkan keramahan karena sikap kebersamaan dan tidak membedakan satu dengan yang lainnya. Gotong-royong merupakan kepribadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong-royong akan menciptakan suatu kepedulian sosial. Kepedulian sosial yang muncul dapat meringankan beban masyarakat yang mengalami kesusahan. Bukan itu saja, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong-royong maka hubungan persaudaraan atau silahturahmi akan semakin erat. Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan memperlambat pembangunan di suatu daerah, karena individualisme dapat menimbulkan keserakahan dan kesenjangan antara masyarakat. Hal tersebut yang harusnya dihindari karena sikap individualisme bukan sikap dari masyarakat pedesaan yang terkenal dengan  keramahan mayarakatnya.

Tidak terkecuali di Desa Balingasal Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen, kerja bakti biasanya  dilakukan oleh warga masyarakat desa. Di Desa Balingasal ada enam pedukuhan dan dari kesemuanya sudah terjadwal setiap minggunya untuk  melaksanakan kerja bakti. Biasanya kerja bakti tersebut dilaksanakan untuk membersihakan lingkungan sekitar seperti jalan desa, saluran irigasi dan tempat lainnya. Manfaat dari kerja bakti sangatlah banyak diantaranya lingkungan kita akan menjadi bersih, meminimalisir perkembangan nyamuk malaria, juga kebersihan merupakan sebagian daripada iman. Kerja bakti juga merupakan suatu tradisi di Indonesia, sejak jaman dulu sampai sekarang, bisa dibilang suatu adat budaya bangsa dan tradisi yang sudah melekat di hati masyarakat.

Tradisi di Desa Balingasal sebelum bulan suci ramadhan tiba ada semacam tradisi yang dari dulu terus dilestarikan, yaitu GOMBRANG.

Gombrang termasuk satu nama diantara tradisi yang ada di desa balingasal, dalam gombrang masyarakat terfokus untuk membersihkan tempat pemakaman umum (TPU), alat yang digunakan saat gombrang diantaranya cangkul, sabit, gergaji, sapu dan alat pendukung lainnya. Masyarakat berangkat gombrang sekitar pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB. Setelah selesai kerja bakti, masyarakat kumpul untuk berdoa bersama (tahlilan). Kepala Dusun menyuruh pak kyai atau ustad untuk memimpin doa, dalam doa sudah ada sodakohan yang berwujud tumpeng. Yang membuat tumpeng tersebut adalah pemangku wilayah atau kepala dusun.

Di Desa Balingasal, gombrang dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan ruwah dan bulan syuro. Semua unsur masyarakat ikut gombrang diantaranya tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda juga perangkat desa. Tujuan daripada gombrang supaya makam menjadi bersih. Menjelang bulan ramadhan banyak sanak keluarga atau masyarakat yang berziarah ke makam. Di Balingasal terdapat lima tempat pemakaman umum, yang pertama makam Dusun Kenayan, kedua makam Dusun Pepedan, ketiga makam Dusun Jatiteken Wetan dan Jatiteken Kulon, keempat makam Dusun Bleber dan yang kelima makam Dusun Kalapacung.

Gombrang biasanya dilaksanakan serentak dalam satu hari secara bersama-sama. Kepala dusun memimpin gombrang diwilayahnya masing-masing. Untuk gombrang makam Dusun Kenayan dipimpin oleh Kadus GOTHOT, warga Kenayan yang ikut kerja bakti sekitar 40 orang, makam Dusun Pepedan dipimpin oleh Kadus SUKRO HARSONO, makam Dusun Jatiteken Wetan dan Dusun Jatiteken Kulon satu tempat dan dipimpin oleh Kadus IMAM GIRI PUJIHADI dan PONIMAN, Dusun Bleber yang dpimpin oleh Kadus GOLTRIYANTO dan makam Dusun Kalapacung yang dipimpin oleh Kadus SITI DIAN MARJUATI.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip Berita Desa

Statistik Pengunjung