INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA BALINGASAL KECAMATAN PADURESO KABUPATEN KEBUMEN

ROLASAN DAN ENTAK-ENTIK

ROLASAN DAN ENTAK-ENTIK

POTENSI DESA | Peringatan Maulid Nabi adalah salah satu hari penting umat Islam untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. 
Perayaan Maulid diadakan oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang beraliran Syiah Ismailiyah (Rafidhah) pada tahun 362-567 hijriah. Perayaan Maulid Nabi dilakukan sebagai salah satu perayaan saja, asal muasal terjadinya peringatan maulid nabi saw.

  1. Maulid Nabi berasal dari kalangan ahlus sunnah oleh Gubernur Irbil di wilayah Irak, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Dikisahkan, peringatan Maulid Nabi dirayakan dengan mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya, serta memberikan hidangan, hadiah, hingga sedekah kepada fakir-miskin.
  2. Peringatan Maulid Nabi diadakan pertama kali oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih dengan tujuan untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin, dalam rangka menghadapi Perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yarusalem.
  3. Sementara itu, sejarah peringatan Maulid Nabi di Indonesia sendiri mulai berkembang di masa Wali Songo atau sekitar tahun 1404 masehi. Peringatan Maulid Nabi dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam.

Oleh karenanya, Maulid Nabi juga dikenal dengan nama perayaan Syahadatin. Selain itu, perayaan Maulid Nabi juga dikenal dengan Gerebeg Mulud dan Rolasan karena tradisi masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan cara menggelar upacara nasi gunungan serta hasil bumi lainnya.

Di Desa Balingasal sampai saat ini peringatan Maulid Nabi Muhhammad SAW masih dilaksanakan oleh masyarakat.tepatnya di tanggal 12 mulud dan pada kalender nasional jatuh pada hari Kamis 28 September 2023. Warga masyarakat Desa Balingasal biasa menyebutNYA "Rolasan" di dalam rolasan masyarakat membawa atau membuat sodakohan yang berwujud satu "geleg", puker, lalaban, hasil bumi yang matang, sodakohan tersebut di kumpulkan di perkadusan masing-masing. Masyarakat biasanya mengumpulkan sodakohan sekitar pukul 09.00 s.d 12.00 WIB. Adat naluri ini bertujuan agar kita selalu mengingat Nabi Agung Muhammad SAW dan supaya diberi keberkahan dariNYA. Setelah sodakohan terkumpul tepatnya pukul 13.00 WIB, kaum laki-laki berkumpul di rumah pemangku wilayah masing-masing (untuk Desa Balingasal ada enam Pedukuhan). Sebelum acara dimulai biasanya kepala dusun membuka dan mengikrorkan apa tujuan dari acara tersebut yang intinya ucapan terimakasih kepada semua masyarakat yang telah membuat sodakohan dan menyiapkan perlengkapan acara rolasan tersebut, Juga kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW senantiasa untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW, semoga dengan diadakan acara tersebut kita semakin dekat dan syukur kepada Alloh SWT.

Setelah sambutan selesai langsung dipimpin doa oleh kyai/ustad diwilayahnya, didalam berdoa bersama, masyarakat juga membacakan kitab "Al Barzanji". dengan harapan rolasan tersebut dapat menumbuhkan tali silaturahmi antar warga, rasa persaudaraan yang kuat serta meminta kepada Alloh SAW semoga dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW kita semua diberi mahabah dan safa'at Nya, serta di beri kesehatan, keselamatan dunia akhiratnya.

Setelah acara selesai semua yang hadir bisa menikmati sodakohan yang telah disediakan, juga bisa dibawa pulang. Di Desa Balingasal setelah acara kenduri rolasan selesai masih menyambung acara lagi yaitu enthak-enthik suatu acara di malam hari yang dilakukan oleh segelintir anak-anak. Pada umumnya mereka membawa makanan (nasi, dan lauk) dan jalan-jalan menuju rumah warga sambil gojekan menabuh kentongan. Acara tersebut juga termasuk rasa syukur kepada Alloh SAW melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara enthak-enthik berakhir menjelang waktu subuh.

Semoga dengan mempertahankan dan meneruskan adat naluri yang telah lama berjalan kita semua bisa menjaga toleransi dan kebudayaan yang ada di daerah. Meskipun masih terdapat perdebatan di kalangan ulama terkait perayaan Maulid Nabi ini, tapi bagi kebanyakan umat Islam merayakan Maulid Nabi mempunyai makna spiritual dan edukasi tersendiri. Dan momentum ini menjadi kesempatan bagi kaum muslimin untuk mempelajari lebih jauh tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW. khususnya bagi kaum muda sebagai penerus kita semua.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip Potensi Desa

Statistik Pengunjung