Kegiatan Poliklinik Desa Balingasal tentang Cek IVA dan VCT bagi Ibu yang Masih Produktif

POSYANDU | Kesehatan reproduksi adalah aspek penting dalam perawatan kesehatan bagi wanita, terutama bagi ibu yang masih produktif (usia reproduksi). Kegiatan Poliklinik Desa berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang holistik dan menyeluruh kepada masyarakat, termasuk pemeriksaan Cek IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan VCT (Voluntary Counseling and Testing) untuk ibu yang masih produktif. Hadir dalam kegiatan ini dari Tenaga Kesehatan Puskesmas Padureso Bidan Yuliawati, Bidan Wahyu, Bidan Tri Murwati, Ipung dan Mistik. Kamis (27/07/2023)

Cek IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
Cek IVA adalah suatu metode pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini adanya perubahan sel-sel serviks yang bisa menjadi tanda adanya kanker serviks. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita, namun dapat dicegah dan diobati jika dideteksi pada tahap awal.

Kegiatan yang dilaksanakan Poliklinik Desa (PKD) Balingasal memberikan pelayanan Cek IVA secara berkala kepada ibu yang masih produktif untuk mendeteksi secara dini adanya perubahan sel-sel serviks. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melihat secara visual serviks menggunakan asam asetat, dan jika ada perubahan yang mencurigakan, langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan lebih lanjut untuk konfirmasi dan pengobatan lebih lanjut.

Pemeriksaan Cek IVA ini penting karena memberikan kesempatan bagi ibu yang masih produktif untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan reproduksi mereka sejak dini. Dengan demikian, risiko terjadinya kanker serviks dapat diminimalkan, dan kualitas hidup ibu tersebut dapat ditingkatkan.

VCT (Voluntary Counseling and Testing)
VCT adalah program yang bertujuan untuk memberikan layanan sukarela bagi seseorang untuk melakukan tes HIV dan mendapatkan konseling terkait HIV/AIDS. Program ini sangat penting untuk ibu yang masih produktif, karena pencegahan dan pengobatan dini terhadap HIV/AIDS dapat mencegah penularannya kepada bayi atau anggota keluarga lainnya.

Kegiatan PKD Balingasal ini memberikan kesempatan bagi ibu yang masih produktif untuk melakukan VCT secara sukarela dan rahasia. Para tenaga medis dan konselor akan memberikan informasi dan dukungan selama proses tes, serta memberikan edukasi mengenai HIV/AIDS, cara pencegahan penularan, dan langkah-langkah untuk menjaga kesehatan secara umum.

Dengan adanya program VCT, ibu yang masih produktif dapat mengetahui status HIV mereka dan jika positif, dapat segera memulai perawatan dan pencegahan penularan kepada orang lain. Selain itu, ibu yang positif HIV juga dapat mendapatkan dukungan psikologis dan sosial yang diperlukan selama proses pengobatan dan penyembuhan.

Pentingnya Kegiatan Ini
Kegiatan poliklinik desa tentang Cek IVA dan VCT bagi ibu yang masih produktif sangat penting karena:

• Pencegahan dini kanker serviks: Pemeriksaan Cek IVA dapat mendeteksi perubahan sel-sel serviks sejak dini, sehingga tindakan pengobatan dapat dilakukan sebelum kondisi memburuk menjadi kanker serviks.
• Pencegahan penularan HIV/AIDS: Program VCT membantu ibu yang masih produktif untuk mengetahui status HIV mereka, sehingga langkah pencegahan dapat diambil untuk mencegah penularan kepada orang lain, terutama pada bayi yang sedang dalam masa ketergantungan.
• Peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi: Kegiatan ini juga berperan dalam meningkatkan kesadaran ibu mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi mereka dan melibatkan mereka secara aktif dalam upaya pencegahan dan pengobatan.
• Dukungan dan konseling: Program VCT juga memberikan dukungan psikologis dan sosial bagi ibu yang mendapatkan hasil positif, membantu mereka dalam menghadapi situasi yang mungkin sulit dan membutuhkan dukungan ekstra.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi ibu yang masih produktif, pihak Poliklinik Desa Balingasal dapat melakukan kampanye kesehatan, sosialisasi, dan edukasi mengenai manfaat dan pentingnya pemeriksaan Cek IVA dan VCT. Selain itu, kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti lembaga kesehatan dan organisasi masyarakat, juga dapat memperkuat pelaksanaan kegiatan ini untuk mewujudkan kesehatan reproduksi yang optimal bagi masyarakat desa.